2 Agustus 2010

♥ Tooooppp !!! banget..

Software untuk mengedit foto telah terpasang sejak laptop terbeli, ada sekitar setahun lebih mungkin. Tapi karena aku yang menginginkan software ini tak melek teknologi alias gaptek, ya.... akhirnya software adobe photoshop 7.0 hanya jadi pajangan. Kata sulungkku sih ada panduannya di internet, bisa dicontoh kalau mau mengoperasikannya.

"Klik aja ma, nanti bisa kok belajar dari situ" katanya saat ketemu liburan.

Akhirnya kucoba mencari beberapa panduan di internet. Mencoba mengikuti langkah demi langkah seperti tutorialnya yang hampir semuanya menyajikan dengan cara yang super cepat, menurutku. Haiyah! tambah bingung. Lha menu dan simbol-simbolnya saja, aku nggak tahu fungsinya. Gimana ya... Yah!... kesusahan deh judulnya. Inilah akibatnya kalo tak melek teknologi, jadi takut-takut mengoperasikan. Salah nggak ya mencetnya? Ilang nggak ya nanti kalau salah pencet? Jangan-jangan nanti malah rusak dan ilang semua programnya. Hehehe... Emang katrok bener aku ini.

"Pucuk dicita, ulam tiba" Pas bener pepatah ini. Ada kesempatan belajar mengedit foto melalui kursus yang diadakan pengurus PWP untuk seluruh pengurusnya yang 72 orang. berharap semua pengurus melek teknologi. Dan seandainya saja dilakukan rolling kepengurusan, semua bisa menghandlenya.

Kursus gratis! Materinya bagus! Siapa yang tidak tertarik? Informasi awal yang kudapat adalah, siapa yang duluan mendaftar akan dapat jatah di gelombang pertama. Yo.. Yo.. Yo.. ayo daftar! Dengan semangat 45 segeralah kudaftar, berharap dapat gelombang pertama. Dan... Yes!! aku masuk di gelombang pertama. Kemudian dari informasi selanjutnya, akhirnya pendaftar terbilang 47 orang. Wow! Ternyata banyak juga peminatnya ya. Tapi apakah ini akan jadi ikut semua? Nanti kasusnya seperti yang sudah-sudah. Yang daftar bejibun, ee... giliran waktunya kursus tumbang satu-satu. Akhirnya di kelas banyak kursi kosong. Ini kan sayang sekali.

Untuk mengantisipasi kekosongan, perlu diyakinkan benar-benar. "kalau ikut.. ya ikut, kalau enggak.. ya mundur saja" dari pada kelas jadi mubadzir. Dan memang benar, setelah diyakinkan kapan pelaksanaannya ada saja yang akhirnya mengundurkan diri, satu.. satu... Banyak alasan yang mendasarinya, salah satunya pelaksanaan kursus bentrok dengan kegiatan bazaar SP-FPLB yang butuh penanganan serius juga. Akhirnya dari pendaftar yang 47 orang itu tinggal 30 orang saja yang benar-benar menginginkan pelatihan ini walaupun kalang kabut mengatur waktu dengan bentroknya beberapa kegiatan yang ada. Rencana pelatihan tetap dibagi dalam 3 gelombang, ini berarti ada 15 kursi kosong kalau satu kelasnya untuk 15 orang. Dan akupun pindah di gelombang 2 karena menyesuaikan kegiatan yang sama-sama bentroknya. Hmm... minggu-minggu ini memang padat sekali acaranya ya...

Sayang sekali kalau sampai ada kursi kosong, apalagi materi yang akan diberikan sangat menarik. Satu-satunya jalan adalah menawarkan pada anggota PWP yang berminat. Tapi bagaimana caranya menjaring anggota dalam waktu yang sangat sempit. Melalui surat ke Departemen tak memungkinkan lagi. Apa boleh buat, "gunakan telepon dan FB", siapa yang online akan segera ditawari.

Hari pertama pelatihan. Kududuk paling depan (hehehe... seperti murid teladan), enggak juga... Ini semata-mata karena penglihatan ini sudah kurang awas lagi dan biar lebih jelas mendengarnya. Maklum, Bapak pengajarnya ini, suaranya pelan banget. Semakin besar saja penasaranku untuk segera mendapatkan materi kursus, setelah mendengar dari teman-teman yang sudah ikut duluan di gelombang pertama. Katanya sih enak cara ngajarnya, banyak praktek. Hohoho... seperti apa sih kali ini cara pengajarannya? Katanya mudah, ah... masak iya... mudah...? semudah apa..? lha kok yang di internet itu susah sekalil. Apa tidak seperti yang di internet?

Dan memang ternyata mudah mengikutinya. Panduan diberikan sangat jelas, diberikan secara urut dan kita tinggal mengikuti saja contoh yang sudah ada. Hehehe... ini memang mudah karena baru permulaannya, baru panduan dasarnya. Lha entah yang selanjutnya nanti.. apakah masih bisa dikatakan mudah? Tapi yang jelas, sampai saat ini, dihari pertama dan sesi paginya... pelatihan ini sangat praktis dan... sangat menarik.

Belajar dari mulai mengubah ukuran gambar, memotong, mengatur pencahayaan sampai mengatur warna. Belajar menambah layer, menyembunyikan layer, menggabungkan layer, sampai menguncinya.

"Ow! ini tow yang namanya layer?" kataku dalam hati setelah sebelumnya mencoba belajar lewat internet kok nggak mudeng-mudeng waktu kebentur mendapati adanya "layer 1, 2, 3...) hehehe.. karena tak tahu harus diapakan layer-layer itu, akhirnya tombol X (exit) kutekan. Nggak mudeng maksude "judule". Wah, memang benar-benar katrok aku ini! Tapi setelah hari pertama ini.. jadi tahulah aku, walau masih sangat minim. Nggak begitu katrok tow!

Hari kedua pelatihan. Masih sama menariknya dengan hari pertama, bisa dibilang lebih menarik. Belajar beragam efek, tulisan yang seperti timbul, ada bayangan, sampai pencahayaan, gradasi warna, mengeblurkan obyek sampai menyembunyikan obyek yang tak diinginkan.

Sepertinya materi ini sangat disukai peserta kursus, yaitu materi menyembunyikan noda atau jerawat diwajah. Wah, kalau begini ini ya hasil fotonya jadi mulus semua. Hehehe... Tak malu-malu lagi berpose didepan kamera walau wajah bertabur jerawat atau flek. Hohoho... siapa takut??

Kemudian dikasih materi bagaimana belajar memblurkan foto. Yang terlintas saat itu adalah. "Waow!, hasil editannya seperti hasil jepretan waktu belajar fotografi". Yaitu belajar bagaimana harus mengatur diafragma, ASA atau ISO dan speed di kamera. Sangat-sangat menarik materinya ini dan materi yang sebelumnya. Dan untuk teman-teman yang kemarin membatalkan diri tidak jadi ikut pelatihan ini, duuuuhh... sangat disayangkan banget!

Berkesempatan juga belajar bagaimana mengedit wajah, memutihkan dan menggelapkan wajah. Komentar yang ada nih, "Nah lhoh!, begini tow caranya iklan pemutih wajah di TV ituw, ya begini ini tow pasti caranya". Jadi nggak perlu percaya lagi deh sama iklan produk pemutih wajah di TV. Apapun produknya. Heehe.. dasar ibu-ibu.

Hari ketiga pelatihan. Semakin menarik saja pelatihan ini. Belajar memperbaiki foto yang buram. Kok..?? Lha iya memang! Selama ini kita sering tow membuang atau mendelete foto yang buram atau yang rusak, ee... ternyata bisa diperbaiki lhoh! "Jadi teman-teman, sekarang tuh kalau hasil bidikan fotonya buram jangan segera dibuang ya..!" Lha ini malah kita belajar memperbaiki foto-foto "JADUL", foto-foto yang sudah robek dan terkelupas. Bisa lhow.. diperbaiki lagi. Wah, kecanggihan teknologi memang hebat, bisa saja semua dimanipulasi.

Ada yang menarik lagi, yaitu untuk yang berbadan besar alias gemuk... eee... tak usah kuatir difoto, tak usah miring-miring menyembunyikan badan supaya tak terlihat subur. Hasil bidikan fotonya bisa diedit menjadi langsing... hihihi... "siapa hayo yang mau dilangsingkan?"

Terakhir adalah merekayasa wajah. Lhoh ! maksudnya apa? Ini belajar menggabungkan, "wajah siapa... dipasang dibadan siapa...." gitu lhoh!. Seperti yang sering kita dengar dari Roy Suryo yang pakar telematika itu "Foto ini alsi... , Foto ini palsu. Hehehe... baru tahu begini ini cara ngeditnya" Ow..! ini tow caranya merekayasa wajah...

"Hayooo..!!! Siapa yang mau direkayasa pakai badannya peragawati?"

Hihihi.... Tooooppp!!! banget dah!! kursus ini. Kira-kira, sebentar lagi ada gak ya yang nawarin kursus gratis? Hmmmm... siap-siap menunggu berita nih..

"kursus edit audio" mudah-mudahan ini masuk dalam kursus gratis selanjutnya yah.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar