28 Juni 2010

ayuk berhemat

Punya dua kamar mandi, kamar mandi utama dan kamar mandi keluarga. Dilengkapi jakuzi, shower untuk air panas dan dingin, wastafel, closed duduk. Ditambah satu kamar mandi pembantu yang memakai bak penampung air. Dalam keadaan normal, semua baik-baik saja. Air mengalir cukup deras dan bersih. Kegiatan wudlu, mandi dan thaharah lainnya, memasak, ngepel, mencuci baju, menyiram tanaman sampai mencuci kendaraan dapat dilakukan tanpa halangan. Meteran dilos artinya tanpa batasan pemakaian sehingga air bisa dimanfaatkan secara maksimal. Tapi penghuni rumah tetep diharapkan untuk memakai air seperlunya terbukti didinding kamar mandi dan beberapa tempat ditempel stiker bertuliskan “jangan buang-buang air tapi hematlah”. Jadi jangan coba-coba buka bisnis cucian mobil, ini namanya kebangetan.

Kadang dengan berlimpahnya air kita menjadi kurang peka lingkungan. Mandi dengan air mengucur deras saat sedang memakai sabun, mencuci piringpun tak kalah hebatnya, berkali-kali harus mengingatkan pembantu cara mencuci piring yang hemat air, begitupun dalam mencuci baju dan mencuci mobil.

Nah, giliran ada pengumuman air akan dimatikan untuk beberapa saat mulai jam.. sampai jam.. karena ada perbaikan pipa bocor. Kalang kabutlah kita. Beberapa koleksi ember cucian, segala ukuran panci dikeluarkan untuk menampung air. Ini kalau sempat menampung, kalau tidak.. Barulah terasa betapa butuhnya air, betapa tidak enaknya tidak memiliki air. Apalagi yang mempunyai anak kecil yang setiap saat membutuhkan air.

Ini baru beberapa jam tak leluasa menggunakan air, pernahkah terpikir saudara-saudara kita yang tak memiliki air bersih untuk beberapa hari, seperti para korban bencana alam, banjir, kekeringan?

** Hayuk mulai sekarang kita gunakan air dengan sehemat mungkin
** Buat daerah resapan dan cadangan air dengan menanam pohon-pohon disekitar kita.
** "Apabila ada sebiji palem ditanganmu sedangkan engkau tahu besok mau kiamat, maka tanamlah" dari hadist

Tidak ada komentar:

Posting Komentar