25 Oktober 2010

aku selalu menyayangimu Bapak

by Eni Nur Rahyuni on Monday, October 25, 2010 at 2:14am

Masa kecil itu, senangnya memandangi bapak menghaluskan batang bambu untuk kerangka layang-layang, bapak berusaha menjadikan rata dari ujung ke ujungnya dengan menimbang-nimbang bagian tengahnya dengan jari. Kemudian mengikat dengan benang dan melekatkan kertas. Tak seperti ukuran layang-layang yang dijual diwarung. Bapak membuatnya lebih dari rentangan tanganku, sangat besar. Benang yang digunakan juga bukan benang biasa, tapi benang kasur. Sampai saat diterbangkan, rasanya badan ini ikut terbawa kemana arah layang-layang dibawa angin. Senang sekali.

Ada satu kesenangan bapak yang masih kuingat, yaitu menggambar. Ingat betul apa yang dikerjakan bapak dengan berlembar-lembar kertas karton yang menumpuk dimeja waktu itu, gambar tokoh seperti “Gordon, Gundala, Batman, Robin dan entah apa lagi namanya”. Sepertinya bapak membuat komik waktu itu, tapi entahlah gambar-gambar itu dikemanakan. Bapak juga menggambar di kanvas. Aku pernah jadi modelnya, duduk tak bergerak dengan menopangkan tangan di paha, memakai baju warna putih . Hmm... sekarang lukisan itu ada dimana ya? Apa masih tersimpan? Ingin melihatnya lagi kalau masih ada. Saat ini telah terkoleksi beberapa gambar cucunya yang terpajang didinding kamar dan beberapa lukisan pemandangan. Terakhir saat cuti lebaran kulihat kanvas kosong telah siap, ada foto bungsuku tertempel disebelah kanvas. Sepertinya giliran bungsuku yang akan dilukisnya. Tangan yang cekatan dan luwes, pantas saja kalau cucunya punya bakat menggambar juga, menurun rupanya.

Mengenang masa lalu, hanya bisa dikenang. Ingat-ingat waktu bapak ngajarin setir mobil, waktu itu masih memakai mobil sedan warna kuning keemasan, namanya torana. Pertama-tama belajar di alun-alun (alun-alun kidul), ini demi keamanan. Mau belok, mau ngegas, mau ngerem mendadak.. aman saja, wong namanya juga alun-alun, luas tak ada halangan. Lalu setelah agak lancar barulah dibawa ke jalan raya. Pertama terjun ke jalan raya yang banyak pengendara lalu lalang, yang tadinya agak lancar jadi grogi juga. Mana mau ngerem, mana mau ngegas. Setiap kali bapak berucap “Rem, Gas, Kiri-kiri, Kanan-kanan, pelan-pelan”. Sepanjang perjalanan kata-kata ini yang diulang-ulang. Hehehe... namanya juga lagi belajar, ya maklum saja. Yang tak terlupakan saat belajar di jalan raya. Tiba-tiba ada ayam yang nyelonong nyebrang, bingung antara mau ngerem, nginjak kopling, ngegas... Gubrak !yah.. sang ayam jadi korbanku. Maaf ayam.. maaf ayam..

"Masa kesenangan seorang laki-laki adalah saat membuat rumah dan mengawinkan anaknya", ini yang disampaikan ibu saat lebaran kemarin. Bapak.. di depan penghulu telah terucap ijab-qobul, sejak itu tanggung jawab atasku telah terlimpah, bukan lagi bapak sebagai pelindungku, tempat berkeluh kesahku, tempat aku mengadu jika ada yang mengganggu, tempat aku minta dibelikan baju baru, sepatu baru. Isak tangis mewarnai acara sungkem setelah akad nikah. Seperti mimpi waktu itu, aku benar-benar harus berpisah dengan bapak yang telah 21 tahun bersamaku.

Tahun-tahun berlalu, saat liburan tiba.. kebersamaanpun datang kembali. Setahun sekali.. itu yang pasti, namun ada terbatas waktu, saat libur sekolah usai atau masa cuti telah habis.. kembali perpisahan terulang. Tahun mendatang, saat liburan datang lagi.. kebersamaan terulang lagi. Semoga Allah memberikan kesehatan, kekuatan, keselamatan sehingga kita bisa dipertemukan lagi.

Bapak, hari ini usiamu genap 65 tahun. "Selamat ulang tahun" Hanya doa sebagai hadiahku untukmu,

Robbighfirlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaani soghiiroo, ya Allah aku mohon dengan setulus hati untuk bapakku yang saat ini sedang berulang tahun yang ke 65. Berikanlah kekuatan iman dan selalu dalam keadaan iman dan taqwa kepada-Mu sampai akhir hayat, berikanlah kesehatan, keselamatan dan kebahagiaan dunia-akherat, kesabaran dan ketabahan. Mudahkan dan lancarkan semua urusannya. Jadikan sebagai panutan dalam kebaikan, dihormati dan disayangi keluarga dan handai taulan. Berikanlah rizqi yang agung, yang halal, yang penuh rahmat dan barokah-Mu. Bimbinglah selalu dalam petunjuk-Mu, jauhkan dari sifat iri, dengki, takabur, hindarkanlah dari segala bahaya dan kemungkaran. Dan semoga selalu dalam lindungan dan kasih sayang-Mu. Amin YRA”

Bapak, masih banyak kenangan bersamamu,

Saat berkendara vespa ke jogja.. waktu itu bertiga dengan ibu.. lalu mampir ke prambanan, ada fotonya aku duduk bersila di candi memakai baju hijau muda, ibu pasti masih menyimpan fotonya.

Saat bapak menarikku cepat-cepat dari air ketika pintu air cokro tulung ditutup dan air tiba-tiba meninggi hingga aku hampir tenggelam. Saat kita berdua duduk dimobil.. pulang dari mengantar calon suamiku waktu itu.

Saat menenangkanku ketika kutunjukkan tanda-tanda kelahiran anak pertamaku.

Saat membawa sulungku keliling kota membantu proses penyapihan ASI, dan masih banyak lagi

Terimakasih bapak, aku menyeyangimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar