5 Mei 2009

Mobil Pertama Kami

Mazda 323 lovely, warna coklat tua keluaran pabrik tahun 1987. Tahun pemakaian januari 1988. Pertama kali nangkring di garasi rumahku tahun 1990. Mobil ini terbeli karena fasilitas mobil yang diberikan perusahaan ke suami dan seluruh karyawan akan segera ditarik lagi. Sebagai gantinya, semua karyawan diberi uang transport.
Ceritanya, sebelum mobil perusahaan benar-benar ditarik. Suami tercinta memutuskan untuk membeli mobil. Dari hari ke hari kami mulai membicarakan kira-kira mobil apa yang akan kami beli. Dari mulai membicarakan mobil Bapak, mobil saudara sampai mobil tetangga yang duluan nangkring di garasenya. Akhirnya kami memutuskan akan membeli sebuah mobil sedan. Cuma belum kepikiran aja mau beli dimana? Mau beli di Jawa dengan minta bantuan Bapak atau saudara untuk mencarikan lalu nanti dikirim ke Bontang atau beli saja di Kaltim. Pilihan tempat mencari mobil di Kaltim waktu itu masih di Balikpapan. Kami pikir-pikir lagi, kapan kira-kira waktu yang longgar untuk bisa jalan-jalan ke Balikpapan dengan tujuan mencari mobil.


Pendek kata. Kesempatan ke Balikpapan kesampaian juga. Waktu itu suami pergi ke Balikpapan bersama teman kerjanya, namanya P. Rudi. Rencananya berangkat naik mobil. Aku ditawari juga untuk ikut. Tapi karena suka mabok darat, aku nggak pengen ikut. Rasanya malas mau pergi, apalagi mengingat jalannya yang naik turun dan berkelok-kelok. Bisa kupastikan kalau nanti sampai tujuan aku pasti lemes dan nggak kuat apa-apa. Dan lagi waktu itu anakku masih keci. Baru dua tahun. Kebayang kalau aku mabok dan harus ngurusi si kecil. Maka kuputuskan untuk di rumah saja.


Paginya suamiku sudah dijemput P. Rudi yang ternyata berangkat sama istrinya. Aku ditawari lagi, tapi tetap saja kutolak ajakannya karena udah kebayang betapa repotnya aku nanti, mabok berat dan harus menjaga anakku. Tujuan utama mencari mobil malah nggak kesampaian nanti.


Sesampainya di Balikpapan suami telpon. Memastikan lagi mobil jenis apa yang akan kami beli. Supaya bisa langsung mencari dan tidak perlu melihat jenis mobil lain. Kami tetap dengan pilihan pertama yaitu ingin memiliki sedan.


Perjalanan Ke Balikpapan butuh waktu 4 sampai 5 jam, berarti untuk sampai dirumah lagi bisa tengah malam atau bahkan dini hari. Benar juga, hampir subuh suami datang. Kulihat ada sedan warna gelap terparkir di depan rumah. Kata suamiku kemudian.
”Itu mobilnya yang Papa beli, Mazda”


Bengong dan kaget, itulah aku, waktu mendengar ucapan suamiku bahwa mobil yang terparkir di depan rumah itu mobil kami. Tak kusangka akan secepat itu mendapatkannya. Kupikir masih melihat-lihat atau memilih-milih dulu. Dan lebih kaget lagi ketika suami mengatakan berapa harga mobil itu. Dua puluh lima juta rupiah. Hah! Berarti tabungan di Bank dan emas yang kusimpan di ibu bisa ludes terpakai untuk membayar mobil Mazda ini. Betapa mahalnya harga mobil ini. Tabungan terkuras dan simpanan emas terjual. Aku harus mulai menabung lagi.


Paginya, setelah langit sudah terang. Baru kelihatan warna asli mobil Mazda yang dibeli suami dari Balikpapan dan dikendarai sendiri untuk sampai rumah. Warnanya coklat tua. Di STNKnya tercatat Dark Brown. Kuamat dari dekat. Lumayan, bodynya ramping. Pasti suamiku tidak salah pilih.


Mobil Mazda masih terparkir di depan rumah, sedang suamiku masih memakai mobil perusahaan yang belum dikembalikan. Masih ada waktu 3 bulan untuk mengembalikannya. Cuma alasan suamiku waktu itu bukan karena masih ada waktu 3 bulan itu. Tapi karena mobil Mazda ini belum terbayar lunas. Kemarin baru bayar uang muka saja tapi mobil sudah boleh dibawa pulang, sedang surat BPKBnya masih ditangan pemiliknya.


Setelah menghitung uang simpanan di Bank, ternyata memang harus menjual emas simpanan. Segera kuhubungi ibu untuk menjualkan emas simpananku dan mentransfer ke rekening suami. Kujelaskan untuk apa hasil menjual emas itu.


Sekarang, saldo di Bank sudah mencukupi karena hasil penjualan emas sudah ditransfer, suamiku segera menghubungi pemilik mobil dan akhirnya transaksi dilaksanakan. Kami kemudian mendapat kelengkapan surat-suratnya dan kwitansi pembelian. Mobil mazda 323 warna coklat sekarang resmi menjadi milik kami. Duh senangnya.


Tragedi terjadi setelah pembayaran mobil. Ceritanya, keesokan paginya setelah pembayaran itu. Entah waktu itu mau apa, yang jelas suami waktu itu masuk mobil dan menstarter. Ternyata mesin mobil tidak mau menyala. Waduh! Kenapa ini? Kami jadi panik. Sudah dibayar kok macet. Apa ya? Kalau macetnya sebelum dibayar kan bisa tidak jadi dibeli, lha ini sehari setelah pembayaran. Suami lalu mengutak-atiknya. Setelah di cek, ternyata Accunya habis. Mudah-mudahan hanya acccunya saja. Dan memang benar, setelah accunya diganti, mobil kembali hidup. Lega rasanya. Untung hanya accunya dan mudah-mudahan hanya accunya saja. Dan Setelah kejadian itu, yang membuat panik, ternyata mobil aman-aman saja.


Sekarang kemana-mana aku, suami dan anakku yang masih umur dua tahun menaiki mobil sedan Mazda 323 lovely warna coklat tua. Mobil pertama yang kami punya yang menguras semua tabunganku. Mudah-mudahan saja awet, tahan lama. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar